PENDAHULUAN
Pada saat, intelektual kebijakan
industrialisasi yang dikendalikan negara dimulai pada abad ke-19. Antusiasme
terhadap usulan–usulan untuk industrialisasi selanjutnya melanda Jepang dan
dunia Barat, yang mendorong seorang ahli ekonomi mengatakan bahwa apa yang
semula tidak lebih dari tujuan kebijakan telah berubah menjadi “ideologi
independensi ekonomi”, yang menghendaki “peningkatan posisi negara serta titik
berat pada industrialisasi sebagai wahana bagi integrasi nasional” (Claire,
1980;139). Indonesia, sebagai mata rantai negara berkembang, juga tidak luput
terkena demam industrialisasi tersebut. Semenjak pembangunan ekonomi dimulai
secara terencana sejak tahun 1969, sesungguhnya pendekatan yang digunakan
Indonesia adalah strategi industrialisasi.
Makna praktis industrialisasi adalah
memajukan tenaga produktif menjadi lebih modern, dapat diakses secara massal,
dan tinggi kualitas. Tanpa kemajuan tenaga produktif, negeri ini tidak akan
punya ketahanan ekonomi menghadapi gempuran neo-liberalisme. Tanpa ketahanan
ekonomi, kedaulatan negeri ini - terutama kedaulatan rakyatnya - berhenti
sebatas cita-cita.
INDUSTRIALISASI
INDUSTRIALISASI
Industrialisasi adalah sistem
produksi yang muncul dari pengembangan yang mantap penelitian dan penggunaan
pengetahuan ilmiah. Ia dilandasi oleh pembagian tenaga kerja dan spesialisasi,
menggunakan alat-alat bantu mekanik, kimiawi, mesin, dan organisasi serta
intelektual dalam produksi.
Industrialisasi dalam arti sempit
menggambarkan penggunaan secara luas sumber-sumber tenaga non-hayati, dalam
rangka produksi barang atau jasa. Meskipun definisi ini terasa sangat membatasi
industrialisasi tidak hanya terdapat pada pabrik atau manufaktur, tapi juga
bisa meliputi pertanian karena pertanian tidak bisa lepas dari mekanisasi
(pemakaian sumber tenaga non-hayati) demikian pula halnya dengan transportasi
dan komunikasi.
Industrialisasi merupakan proses
peralihan dari satu bentuk masyarakat tertentu, menuju masyarakat industrial
modern. Wield (1983:80) mengemukakan tiga jenis definisi untuk memahami
industrialisasi antara lain:
1.
Residual, industri berarti semua hal
yang bukan pertanian.
2.
Sektoral, yang mengatakan bahwa
industri adalah energi, pertambangan, dan usaha manufaktur.
3.
Bersifat mikro dan makro, yaitu
sebagai proses produksi, dan yang lebih luas lagi sebagai proses sosial
industrialisasi
Proses industrialisasi bisa dipahami
melalui konsep pembangunan, karena arti pembangunan dan industrialisasi
seringkali dianggap sama. Konsep pembangunan bersifat dinamik, karena konsep
itu bisa berubah menurut lingkupnya. Apabila pembangunan itu dihubungkan pada
setiap usaha pembangunan dunia, maka pembangunan akan merupakan usaha
pembangunan dunia. Industrialisasi sebagai proses dan pembangunan industri
berada pada satu jalur kegiatan, yaitu pada hakekatnya berfungsi meningkatkan
kualitas hidup dan kesejahteraan rakyat. Industrialisasi tidaklah terlepas dari
upaya peningkatan mutu sumber daya manusia, dan pemanfaatan sumber daya alam.
Tujuan pembangunan industri nasional
baik jangka menengah maupun jangka panjang ditujukan untuk mengatasi
permasalahan dan kelemahan baik di sektor industri maupun untuk mengatasi
permasalahan secara nasional, yaitu :
1)
Meningkatkan penyerapan tenaga kerja
industri.
2)
Meningkatkan ekspor Indonesia dan
pember-dayaan pasar dalam negeri.
3)
Memberikan sumbangan pertumbuhan
yang berarti bagi perekonomian.
4)
Mendukung perkembangan sektor
infrastruktur.
5)
Meningkatkan kemampuan teknologi.
6)
Meningkatkan pendalaman struktur
industri dan diversifikasi produk.
7)
Meningkatkan penyebaran industri.
Faktor-faktor
Pendorong Industrialisasi
a.
Kemampuan teknologi dan inovasi
b.
Laju pertumbuhan pendapatan nasional
per kapita
c.
Kondisi dan struktur awal ekonomi
dalam negeri. Negara yang awalnya memiliki industri dasar/primer/hulu seperti
baja, semen, kimia, dan industri tengah seperti mesin alat produksi akan
mengalami proses industrialisasi lebih cepat
d.
Besar pangsa pasar DN yang
ditentukan oleh tingkat pendapatan dan jumlah penduduk. Indonesia dengan 200
juta orang menyebabkan pertumbuhan kegiatan ekonomi
e.
Ciri industrialisasi yaitu cara
pelaksanaan industrialisasi seperti tahap implementasi, jenis industri unggulan
dan insentif yang diberikan.
f.
Keberadaan SDA. Negara dengan SDA
yang besar cenderung lebih lambat dalam industrialisasi
g.
Kebijakan/strategi pemerintah
seperti tax holiday dan bebas bea masuk bagi industri orientasi ekspor.
Perkembangan
Sektor Industri Manufaktur Nasional
Perusahaan manufaktur merupakan
penopang utama perkembangan industri di sebuah negara. Perkembangan industri
manufaktur di sebuah negara juga dapat digunakan untuk melihat perkembangan
industri secara nasional di negara itu. Perkembangan ini dapat dilihat baik
dari aspek kualitas produk yang dihasilkannya maupun kinerja industri secara
keseluruhan.
Sejak krisis ekonomi dunia yang
terjadi tahun 1998 dan merontokkan berbagai sendi perekonomian nasional,
perkembangan industri di Indonesia secara nasional belum memperlihatkan
perkembangan yang menggembirakan. Bahkan perkembangan industri nasional,
khususnya industri manufaktur, lebih sering terlihat merosot ketimbang grafik
peningkatannya.
Sebuah hasil riset yang dilakukan
pada tahun 2006 oleh sebuah lembaga internasional terhadap prospek industri
manufaktur di berbagai negara memperlihatkan hasil yang cukup memprihatinkan.
Dari 60 negara yang menjadi obyek penelitian, posisi industri manufaktur
Indonesia berada di posisi terbawah bersama beberapa negara Asia, seperti
Vietnam. Riset yang meneliti aspek daya saing produk industri manufaktur
Indonesia di pasar global, menempatkannya pada posisi yang sangat rendah.
Industri manufaktur masa depan
adalah industri-industri yang mempunyai daya saing tinggi, yang didasarkan
tidak hanya kepada besarnya potensi Indonesia (comparative advantage), seperti
luas bentang wilayah, besarnya jumlah penduduk serta ketersediaan sumber daya
alam, tetapi juga berdasarkan kemampuan atau daya kreasi dan keterampilan serta
profesionalisme sumber daya manusia Indonesia (competitive advantage).
Permasalahan
Industrialisasi
Industri manufaktur di LDCs lebih
terbelakang dibandingkan di DCs, hal ini karena :
1.
Keterbatasan teknologi.
2.
Kualitas Sumber daya Manusia.
3.
Keterbatasan dana pemerintah (selalu
difisit) dan sektor swasta.
4.
Kerja sama antara pemerintah,
industri dan lembaga pendidikan & penelitian masih rendah.
Alasan
Industrialisasi
1)
warisan masa lalu
2)
pembagian buruh dan perdagangan
3)
perusahaan multinasional
4)
bantuan ekonomi
5)
kekuatan kartel
6)
pembayaran hutang perang
Strategi
Pembangunan Sektor Industri
Startegi pelaksanaan industrialisasi
:
·
Strategi substitusi impor (Inward
Looking).
Bertujuan
mengembangkan industri berorientasi domestic yang dapat menggantikan produk
impor. Negara yang menggunakan strategi ini adalah Korea & Taiwan.
Pertimbangan
menggunakan strategi ini:
-
Sumber daya alam & Faktor
produksi cukup tersedia
-
Potensi permintaan dalam negeri
memadai
-
Sebagai pendorong perkembangan
industri manufaktur dalam negeri
-
Kesempatan kerja menjadi luas
-
Pengurangan ketergantungan impor,
shg defisit berkurang’
·
Strategi promosi ekspor (outward
Looking)
Beorientasi
ke pasar internasional dalam usaha pengembangan industri dalam negeri yang
memiliki keunggulan bersaing.
Rekomendasi
agar strategi ini dapat berhasil :
-
Pasar harus menciptakan sinyal harga
yang benar yang merefleksikan kelangkaan barang yang bisa baik pasar input
maupun output.
-
Tingkat proteksi impor harus rendah.
-
Nilai tukar harus realistis.
-
Ada insentif untuk peningkatan
ekspor.
Unsur-Unsur
Industrialisasi
(1)
Masyarakat yang melakukan proses
produksi dengan menggunakan mesin;
(2)
Berskala besar;
(3)
Pembagian kerja teknis yang relatif
kompleks; dan
(4)
Menggunakan tenaga kerja yang
keterampilannya bermacam-macam.
Industrialisasi pada suatu
masyarakat berarti pergantian teknik produksi dari cara yang masih tradisional
ke cara modern, yang terkandung dalam revolusi industri. Dalam hal ini terjadi
proses transformasi, yaitu suatu perubahan masyarakat dalam segala segi
kehidupannya
III.KESIMPULAN
Industrialisasi bertujuan menjadikan
sektor industri yang mantap, kuat dan stabil melalui usaha terpadu yang
melibatkan seluruh rakyat dengan berlandaskan azas demokrasi ekonomi,
pemerataan dan kesempatan berusaha, meingkatkan ekspor dan tetap memelihara
kelestarian lingkungan hidup. Perkembangan industry juga mempunyai manufaktur
di sebuah negara juga yang dapat digunakan untuk melihat perkembangan industri
secara nasional di negara itu. Perkembangan ini dapat dilihat baik dari aspek
kualitas produk yang dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan.
Selain itu, ada beberapa faktor
pendorong industrialisasi yaitu Kemampuan teknologi dan inovasi, Laju
pertumbuhan pendapatan nasional per kapita,Kondisi dan struktur awal ekonomi
dalam negeri. Negara yang awalnya memiliki industri dasar/primer/hulu seperti
baja, semen, kimia, dan industri tengah seperti mesin alat produksi akan
mengalami proses industrialisasi lebih cepat,Besar pangsa pasar DN yang
ditentukan oleh tingkat pendapatan dan jumlah penduduk. Indonesia dengan 200
juta orang menyebabkan pertumbuhan kegiatan ekonomi.
Dan juga mempunyai alasan-alasan
dalam industrialisasi, (a).warisan masa lalu, (b).pembagian buruh dan
perdagangan,(c). perusahaan multinasional,(d).bantuan ekonomi,(e).kekuatan
kartel,(f). pembayaran hutang perang. Disamping itu industrialisasi, memiliki
permasalahan-permasalahan yaitu Keterbatasan teknologi, Kualitas Sumber daya
Manusia, Keterbatasan dana pemerintah (selalu difisit) dan sektor swasta, Kerja
sama antara pemerintah, industri dan lembaga pendidikan & penelitian masih
rendah.
Jadi proses industrialisasi dapat di temukan dalam masyarakat apa?moderen kah?tradisional kah?umum kah?konvensional kah?lama kah?baru kah?
BalasHapus